Marah (amuk) dan Penanganannya
Marah adalah perasaan jengkel sebagai respons terhadap kecemasan/kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman. Perasaan marah merupakan hal yang normal bagi tiap individu.
Faktor Penyebab :
- Psikologis
- Kegagalan yang dialami
- Masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan yaitu : perasaan dihina, ditolak, dianiaya atau sanksi penganiayaan.
- Sering melihat perilaku kekerasan di rumah atau di luar rumah
- Budaya tertutup dan membalas
- Kontrol social yang tidak pasti terhadap oerilaku kekerasan
- Bioneurologis atau kerusakan system limbik otak
Faktor Pendukung :
- Kelemahan fisik, Keputusasaan, Ketidakberdayaan, Percaya diri yang kurang
- Lingkungan ribut
- Kritikan yang mengarah pada penghinaan
- Kehilangan orang yang dicintai atau pekerjaan
- Interaksi social yang provokatif
- Konflik
Tanda dan Gejala :
- Muka merah
- Pandangan tajam
- Otot tegang
- Nada suara tinggi
- Berdebat
- Tampak memaksakan kehendak
- Merampas makanan
- Memukul jika tidak senang
Cara Mengatasi :
- Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaaannya saat jengkel atau marah
- Bantu klien mengidentifikasi penyebab marah atau jengkel
- Bicarakan dengan klien akibat / kerugian dari cara yang dilakukan
- Bantu klien untuk memilih cara yang paling tepat dan mengidentifikasi manfaat dari cara yang dipilih
- Jika sedang kesal anjurkan klien untuk menarik nafas dalam atau memukul bantal/kasur atau melakukan olah raga atau pekerjaan yang memerlukan tenaga
- Anjurkan klien untuk mengatakan bahwa dirinya sedang kesal / tersinggung / jengkel
- Bantu klien melakukan cara-cara marah yang sehat, latihan asertif, dan latihan manajemen perilaku kekerasan dalam kelompok
- Bantu klien untuk minum obat sesuai dengan yang diprogramkan oleh dokter
- Anjurkan klien untuk beribadah / berdoa meminta diberi kesabaran oleh Tuhan tentang kejengkelan yang dialami
- Segera ke RSJ apabila tanda dan gejala semakin memburuk
Posted in: Keperawatan on 21 Mei 2008 at pada 22.30