Harga Diri Rendah


Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang tidak berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri. Gagal menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.

Proses Terjadi

  1. Pada masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilannya
  2. Pada masa remaja keberadaannya kurang dihargai. Tidak diberi kesempatan dan tidak diterima.
  3. Sering gagal di sekolah, pekerjaan, atau pergaulan
  4. Lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuannya.

Tanda-tanda harga diri rendah :

  1. Mengejek dan mengkritik diri
  2. Merendahkan martabat
  3. Merasa bersalah dan khawatir, menghukum atau menolak diri sendiri
  4. Mengalami gejala fisik, missal : tekanan darah tinggi, gangguan tanpa penggunaan zat
  5. Menunda keputusan
  6. Sulit bergaul
  7. Menghindari kesenangan yang dapat member rasa puas
  8. Menarik diri dari realitas, cemas, panic, cemburu, curiga, halusinasi
  9. Merusak diri : harga diri rendah menyokong klien untuk mengakhiri hidup
  10. Merusak/melukai orang lain

Peran Keluarga dalam Meningkatkan Harga Diri Klien

  1. Meningkatkan harga diri klien
    1. Menjalin hubungan saling percaya
    2. Memberi kegiatan sesuai kemampuan klien
    3. Meningkatkan kontak dengan orang lain
  2. Menggali kekuatan klien
    1. Dorong mengungkapkan pikiran dan perasaannya
    2. Bantu melihat kebolehan dan kemampuan klien
    3. Bantu mengenal harapan
  3. Mengevaluasi diri
    1. Membantu klien mengungkapkan upaya yang bisa digunakan dalam menghadapi masalah baik yang positif maupun yang agresif
  4. Menetapkan tujuan yang nyata
    1. Bantu klien mengungkapkan beberapa rencana menyelesaikan masalah
    2. Membantu memilih cara yang sesuai untuk klien
  5. Mengambil keputusan
    1. Bantu klien untuk mengubah perilaku negative dan mempertahnakan perilaku positif
  6. Sikap keluarga : empati, mengontrol klien, member pujian pada klien

Defisit Perawatan Diri

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya, kesehatannya, dan kesejahteraannya sesuai dengan kondisi kesehatannya. Klien diyatakan tergangguperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawtan dirinya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan diri kurang :

  1. Perkembangan
    Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatifnya kurang.
  2. Biologis
    Penyakit kronis yang menyebabkan pasien tidak dapat melakukan perawatan diri.
  3. Kemampuan realitas turun
    Klien gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
  4. Sosial
    Kurang dukungan dan latihan kemampuan diri lingkungannya. Situasi lingkungan dan latihan mempengaruhi kemampuan diri.

Tanda-tanda :

  1. Fisik
    1. Badan bau, pakaian kotor
    2. Rambut dan kulit kotor
    3. Kuku panjang dan kotor
    4. Gigi kotor, mulut bau
    5. Penampilan tidak rapi
  2. Psikologis
    1. Malas, tidak ada inisiatif
    2. Menarik diri, isolasi
    3. Merasa tidak berdaya, rendah diri dan hina
  3. Sosial
    1. Interaksi kurang
    2. Kegiatan kurang
    3. Tidak mampu berperilaku sesuai norma, missal : cara makan berantakan, buang air besar/kecil sembarangan, tidak dapat mandi/ sikat gigi, tidak dapat berpakaian sendiri.

Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat merawat diri sendiri adalah :

  1. Meningkatkan kesadaran dan percaya diri klien
    1. Bina hubungan saling percaya
    2. Bicarakan tentang pentingnya kebersihan diri
    3. Kuatkan kemampuan klien untuk merawat diri
  2. Membimbing dan mendorong klien merawat diri
    1. Bantu klien merawat diri
    2. Ajarkan ketrampilan secara bertahap
    3. Buat kegiatan harian setiap hari
    4. Ingatkan setiap kegiatan
    5. Beri pujian serta kegiatan yang positif
  3. Ciptakan lingkungan yang mendukung
    1. Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan (misal : sabun, odol, baju, dll)
    2. Sediakan tempat yang aman dan nyaman bagi klien
  4. Sikap keluarga
    1. Sabar dan selalu siap membantu
    2. Menerima dan memuji setiap upaya klien saat merawat diri
    3. Tidak mencela atau menghina

Halusinasi


Halusinasi adalah tanggapan yang salah tanpa rangsang dari luar yang dapat berupa halusinasi pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan dan kecap.

Tanda dan Gejala

  1. Berbicara sendiri
  2. Pembicaraan kacau, kadang tidak masuk akal
  3. Tertawa sendiri tanpa sebab
  4. Ketakutan
  5. Ekspresi wajah tegang
  6. Tidak mau mengurus diri
  7. Sikap curiga dan bermusuhan
  8. Menarik diri dan menghindari orang lain

Tahapan

  1. Tahap I Halusinasi bersifat menyenangkan, dengan tanda :
    1. Menyeringai / tertawa tidak sesuai
    2. Menggerakkan bibir tanpa bicara
    3. Gerakan mata cepat
    4. Bicara lambat
    5. Diam dan pikiran dipenuhi oleh sesuatu yang mengasyikkan
  2. Tahap II Halusinasi bersifat menjijikkan, dengan tanda :
    1. Cemas
    2. Konsentrasi menurun
    3. Ketidakmampuan membedakan yang nyata dan yang tidak nyata
  3. Tahap III Halusinasi bersifat mengendalikan, dengan tanda :
    1. Cenderung mengikuti halusinasi
    2. Kesulitan berhubungan dengan orang lain
    3. Perhatian atau konsentrasi menurun / cepat berubah
    4. Kecemasan berat (berkeringat, gemetar, tidak mampu mengikuti petunjuk)
  4. Tahap IV Halusinasi bersifat menaklukkan, dengan tanda :
    1. Klien mengikuti perintah halusinasi
    2. Tidak mampu mengendalikan diri
    3. Tidak mampu mengikuti perintah nyata
    4. Beresiko menciderai diri, orang lain, dan lingkungan

Cara Menghentikannya

  1. Ajarkan pada klien untuk tidak mengikuti perintah halusinasi
    Contoh : “Saya tidak mau mendengar kamu”.
  2. Ajarkan klien untuk meminta tolong pada orang lain untuk menghentikan halusinasi
    Contoh : “Apakah kamu (orang lain itu) mendengar apa yang saya dengar?”
  3. Meminta orang lain untuk menyapa jika klien berbicara sendiri

Penanggulangan Halusinasi di Rumah

  1. Jangan biarkan klien sendiri
  2. Anjurkan untuk terlibat dalam kegiatan rumah (buat jadwal)
  3. Bantu klien untuk berlatih cara menghentikan halusinasi
  4. Motivasi keluarga untuk mengawasi klien minum obat
  5. Jika klien terlihat bicara ataub tertawa sendiri, segera sapa atau diajak bicara
  6. Motivasi keluarga untuk mengontrol keadaan klien
  7. Beri pujian positif pada klien dan keluarga saat mampu melakukan apa yang dianjurkan
  8. Segera bawa ke RSJ jika halusinasi berlanjut dan beresiko menciderai diri dan orang lain.

Menarik Diri


Pengertian menarik diri adalah merupakan suatu percobaan untuk menghindari interaksi atau hubungan dengan orang lain yang ditandai dengan isolasi diri dan perawatan diri yang kurang.

Penyebab :

  1. Perkembangan
    Sentuhan, perhatian, atau kehangatan yang kurang dari keluarga yang mengakibatkan individu menyendiri dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak adekuat dapat berakhir dengan menarik diri.
  2. Komunikasi dalam Keluarga
    Klien sering mengalami kecemasan dalam berhubungan dengan anggota keluarga, sering menjadi kambing hitam, sikap keluarga yang tidak konsisten (kadang boleh kadang tidak). Sikap ini membuat klien enggan berkomunikasi dengan orang lain.
  3. Sosial Budaya
    Di kota besar, masing-masing individu sibuk memperjuangkan hidup sehingga tidak ada waktu bersosialisasi. Individu yang tidak produktif diasingkan dari orang lain, situasi ini mendukung perilaku menarik diri.

Tanda-tanda :

  1. Aspek Fisik
    1. Makan dan minum kurang
    2. Tidur kurang atau terganggu
    3. Penampilan diri kurang
    4. Keberanian kurang
  2. Aspek Emosi
    1. Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil
    2. Merasa malu atau bersalah
    3. Mudah panic dan tiba-tiba marah
  3. Aspek Sosial
    1. Duduk menyendiri
    2. Selalu tunduk
    3. Tampak melamun
    4. Tidak peduli lingkungan
    5. Menghindar dari orang lain
    6. Tergantung pada orang lain
  4. Aspek Intelektual
    1. Putus asa
    2. Merasa sendiri, tidak ada sokongan, kurang percaya diri

Peran serta keluarga dalam merawat klien

  1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari
    1. Bantu dan perhatikan pemenuhan kebutuhan makan, minum, kebersihan diri dan penampilan
    2. Latih dan libatkan klien dalam kegiatan sehari-hari (cuci pakaian, setrika, menyapu, dll)
  2. Bantu komunikasi dengan teratur
    1. Bicara jelas dan singkat
    2. Kontak / bicara secara teratur
    3. Pertahankan tatap mata secara teratur
    4. Lakukan sentuhan yang akrab
    5. Sabar, lembut, tidak terburu-buru
    6. Hindari kecemasan pada klien
  3. Libatkan dalam Kelompok
    1. Beri kesempatan untuk menonton TV, mendengarkan music, membaca buku, dll
    2. Sediakan peralatan pribadi seperti tempat tidur, almari, dll
    3. Pertemuan keluarga secara teratur

Menyendiri bisa menimbulkan gangguan jiwa lain yaitu halusinasi ( merasa mendengar bisikan, merasa melihat bayangan, merasa ada yang meraba, merasa mencium bau, yang semua itu sebenarnya tidak ada ).

Mengenal Waham


Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan yang tetap dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang tidak terkontrol.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya waham :

  1. Gagal melalui tahapan perkembangan dengan sehat
  2. Disingkirkan oleh orang lain dan merasa kesepian
  3. Hubungan yang tidak harmonis denga orang lain
  4. Perpisahan dengan orang yang dicintai
  5. Kegagalan yang sering dialami
  6. Keturunan, paling sering pada kembar satu telur
  7. Sering menggunakan penyelesaian masalah yang tidak sehat

Tanda dan gejala :

  1. Menarik diri
  2. Tidak peduli lingkungan
  3. Bicara dan tertawa sendiri
  4. Ketakutan
  5. Marah tanpa sebab
  6. Bermusuhan dan curiga
  7. Komunikasi kacau
  8. Perawatan diri terganggu

Peran serta Keluarga :

  1. Membina hubungan saling percaya antara keluarga dan klien
  2. Kontak sering meskipun singkat
  3. Tingkatkan hubungan klien dengan lingkungan secara bertahap
  4. Bimbing klien untuk melakukan kegiatan sesuai demgan kemampuannya
  5. Hindarkan berdebat tentang waham
  6. Jika ketakutan katakan “Anda aman di sini, saya akan bantu Anda mempelajari sesuatu yang membuat Anda takut”.
  7. Berikan obat sesuai aturan
  8. Jangan lupa control

Jenis-jenis Waham :

  1. Waham curiga atau kejar
    Klien yakin dimusuhi orang lain yang mencoba melukainya
  2. Waham Agama
    Klien yakin terhadap agama secara berlebihan dan dikatakan berulang tapi tidak sesuai kenyataan
  3. Waham Somatik
    Klien yakin struktur tubuhnya berubah, dikatakan berulang dan tidak sesuai kenyataan
  4. Waham Siar
    Klien yakin bahwa dirinya disiarkan
  5. Waham dosa / bersalah
    Klien yakin berdosa, selalu gagal dan bersalah
  6. Waham Kebesaran
    Klien yakin sebagai seorang yang berkedudukan tinggi, namun tidak sesuai dengan kenyataan
  7. Waham Nihilistic
    Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi di dunia tapi tidak sesuai kenyataan

PERHATIAN!!
Segera bawa ke RSJ atau bagian psikiatri RSU, jika ada tanda melukai dirinya sendiri